Hutan Bambu |
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu
memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies. Spesies bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Mereka terdapat di sepanjang Asia Timur dari 50o Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke Himalaya. Mereka juga terdapati di sub-Sahara Afrika, dan di Amerika dari pertengahan Atlantik Amerika Utara hingga ke selatan ke Argentina dan Cili, mencapai titik paling selatan Bambu pada 47o Lintang Selatan. Benua Eropa tidak memiliki spesies bambu asli.
Baru-baru ini telah diupayakan untuk membudidayakan bambu secara komersial di Danau Besar Afrika di Afrika Tengah bagian timur, terutama di Rwanda. Selain itu, berbagai perusahaan di Amerika Serikat juga menumbuhkan, memanen, dan mendistribusikan spesies bambu seperti Phyllostachys edulis.
Terdapat dua bentuk bambu secara umum, yaitu bambu berkayu dari suku Arundinarieae dan Bambuseae, dan bambu rerumputan dari suku Olyreae. Analisis molekuler dari pastida menunjukkan bahwa terdapat tiga sampai lima garis keturunan utama dari bambu.
Ciri-ciri Pohon Bambu
Secara umum semua jenis bambu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Berakar serabut
- Berkembang biak dengan tunas/rebung/bung (ada juga jenis bambu yang bisa dengan mudah dikembangbiakan dengan cara stek batang yakni bambu ampel)
- Memiliki rongga di batangnya
- Memiliki ruas batang
- Daun bambu bertulang daun sejajar
- Pada batangnya/pelepah batangnya terdapat lugut, lugut adalah bulu-bulu halus berwarna hitam yang menempel pada pelepah batang bambu (biasa disebut kelotokan oleh orang jawa). berfungsi sebagai pelindung atau mengusir bila pohon bambu terancam, bila terkena lugut maka akan terasa gatal jika di kulit seperti terkena ulat bulu, cara jika kita terkena mengatasinya adalah dengan mengusap bagian yang terkena dengan rambut, bertujuan agar lugut tersebut lepas dari kulit.
Pemanfaatan Pohon Bambu
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang kita sering menemui berbagai macam pemanfaatan pohon bambu, karena tekstur dari bambu yang lentur dan kuat, berikut pemanfaatannya antara lain :
- Sebagai Makanan Hewan
Tunas bambu dalam kondisi terfermentasi adalah bahan utama dalam berbagai kuliner di Himalaya. Di India disebut Khorisa. Di Nepal, tunas bambu di fermentasikan dengan kunyit dan minyak sayur, lalu dimasak dengan kentang menjadi masakan yang dimakan bersama nasi. Sedangkan di Indonesia sendiri, tunas bambu di potong tipis-tipis dan direbus bersama santan dan rempah-rempah untuk membuat gulai rebung.
3. Sebagai Alat memasak
Bagian dalam batang bambu tua biasanya digunakan sebagai alat memasak di banyak budaya Asia. Sup dan Beras yang dimasak di dalam batang bambu dipaparkan ke api hingga matang. Memasak di dalam batang bambu dapat dipercaya menghasilkan rasa yang berbeda.
4. Sebagai bahan membuat alat memasak
Bambu juga digunakan untuk membuat sumpit dan alat memasak lain seperti spatula. Bambu disini memang menjadi bahan baku dari berbagai peralatan rumah tangga, seperti bakul nasi, tampah, perangkap ikan, topi bambu (caping).
5. Sebagai bahan untuk kontruksi rumah
Di sebuah pedesaan, masih ada di daerah Jawa dan Sunda yang dindingnya masih berasal dari dinding bambu. Dinding seperti ini berasal dari pohon bambu yang tebal terutama di bagian pangkal sebagai kaso. Bambu disini juga merupakan sebagai sumber bahan bangunan yang banyak terdapat di Indonesia dan dapat diperbarui. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di Dunia, 140 jenis atau 11% diantaranya berasal dari Indonesia. Bangunan berbahan bambu memiliki ketahanan terhadap guncangan gempa. Namun, hal ini kurang diterapkan oleh masyarakat yang secara ruang lingkup di daerah yang rawan bencana.
6. Sebagai Konstruksi jembatan
Batang bambu juga masih sering dipakai sebagai jembatan darurat, di pedesaaan yang ada di
sekitar kita. Bambu yang mempunyai ukuran yang cukup besar dan kuat, mampu digunakan sebagai bahan untuk membangun jembatan.
Jembatan Bambu |
7. Sebagai alat musik
Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa bambu sering dijadikan sebagai alat musik tradisional. Salah satunya adalah alat musik “Angklung” . Tak hanya angklung, ada “Seruling” dari bambu yang berasal dari Sunda yang juga berbahan dari pohon bambu.
8. Sebagai Bahan Kerajinan & Dekorasi
Kerajianan Bambu |
ada pula bisa digunakan sebagai lantai. Bambu disini menjadi alternatif untuk djadikan lantai karena kesamaan fisik untuk kayu keras. Selain itu dikarenakan daya tahan serta resistensi terhadap serangga dan kelembapan sementara memiliki manfaat tambahan yang ramah lingkungan disini lantai bambu sangat menjadi pilihan.
9. Sebagai Senjata
Pada zaman/masa perperangan bambu disini juga dimanfaatkan oleh pejuang arek-arek surboyo sebagai senjata, yang disebut dengan Bambu Runcing. Namun, jika kita ketahui bahwa di beberapa di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara Bambu digunakan sebagai alat bela diri. Contohnya adalah Bela diri Silambam pada Zaman Tamil Kuno, pada bela diri para petarung akan saling berpukulan menggunakan dengan tongkat bambu masing-masing.
10. Khasiat Daun Bambu
Manfaat daun bambu, pertama kali diungkap dalam Kitab Ming Yi Bie Lu (catatan dokter ternama) , dimana mampu meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas. Khasiat lain , adalah menetralkan racun dalam tubuh. Menurut Kamus Besar herbal Cina, juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik (melancarkan air seni) Dan pada tahun 1998, Daun Bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan. Bahkan secara spesifik khasiat dan bambu kuning juga dapat digunakan untuk mengatasi dan menurunkan kecemasan.
11. Arang Bambu yang berkhasiat
Arang Bambu disni mampu menyerap bau dan memancarkan sinar infra merah, yang semuanya adalah manfaat yang tidak ditemukan di jenis-jenis arang . Hal ini juga mungkin tampak agar luar biasa bahwa selain digunakan untuk dekorasi, Arang Bambu juga dapat Dikonsumsi. Dimana diketahui bahwa arang bambu sangat positif bagi kesehatan manusia secara langsung, terkait sinar jauh infra merah yang dipancarkan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sehingga mengurangi rasa sakit otot,wasir, luka bakar dan luka
Antara lain yaitu :
Nama
Bambu
|
Nama
Ilmiah
|
Daerah
Penemuan
|
|
-
|
Arundinaria
japonica Sieb & Zuc ex Stend
|
Jawa
|
|
-
|
Bambu/Pring
Ori
|
Bambusa
arundinacea (Retz.) Wild
|
Jawa
dan Sulawesi
|
-
|
Bambu
Loleba
|
Bambusa
atra Lindl
|
Maluku
|
-
|
Bambusa
balcooa Roxb
|
Jawa
|
|
-
|
Bambu
Duri
|
Bambusa
blumeana Bl. ex Schul. f.
|
Jawa,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara
|
-
|
Bambu
Pagar; Cendani
|
Bambusa
glaucescens (Wild) Sieb ex Munro.
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Embong
|
Bambusa
horsfieldii Munro.
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Tutul; Pring Tutul
|
Bambusa
maculata
|
Bali
|
-
|
Bambu
Cendani; Mrengenani
|
Bambusa
multiplex
|
Jawa
|
-
|
Bambusa
polymorpha Munro
|
Jawa
|
|
-
|
Bambusa
tulda Munro
|
Jawa
|
|
-
|
Bambu
Haur Hejo
|
Bambusa
tuldoides
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning
|
Bambusa
vulgaris Schard.
|
Jawa,
Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
|
-
|
Bambu
Petung
|
Dendrocalamus
asper
|
Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
|
-
|
Bambu
Sembilang
|
Dendrocalamus
giganteus Munro
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Batu
|
Dendrocalamus
strictur (Roxb) Ness
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Cangkoreh; Kadalan
|
Dinochloa
scandens
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Apus; Bambu Tali
|
Gigantochloa
apus Kurz
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Hitam; Bambu Wulung; Gombong
|
Gigantochloa
atroviolacea
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes
|
Gigantochloa
atter
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Buluh Apus
|
Gigantochloa
achmadii Widjaja
|
Sumatera
|
-
|
Bambu
Lengka Tali
|
Gigantochloa
hasskarliana
|
Sumatera,
Jawa, dan Bali
|
-
|
Bambu
Awi Belang
|
Gigantochloa
kuring
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Suluk
|
Gigantochloa
levis (Blanco) Merr
|
Kalimantan
|
-
|
Bambu
Manggong
|
Gigantochloa
manggong Widjaja
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat
|
Gigantochloa
nigrocillata Kurz
|
Jawa
|
-
|
Bambu buluh Rengen
|
Gigantochloa
pruriens
|
Sumatera
|
-
|
Bambu
Andong; Gambang Surat; Peri
|
Gigantochloa
psedoarundinaceae
|
Jawa
|
-
|
Bambu Tiyang Kaas
|
Gigantochloa
ridleyi Holtum
|
Bali
|
-
|
Bambu
Mayan; Temen Serit
|
Gigantochloa
robusta Kurz
|
Sumatera,
Jawa, dan Bali
|
-
|
Bambu Buluh Dabo
|
Gigantochloa
waryi Gamble
|
Sumatera
|
-
|
Bambu
Hitam
|
Gigantochloa
verticillata
|
Jawa
|
-
|
Melocanna
bacifera (Roxb) Kurz
|
Jawa
|
|
-
|
Bambu
Eul-eul
|
Nastus
elegantissimus (Hassk) Holt
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Uncea; Bambu Buluh Kecil
|
Phyllostachys
aurea A&Ch. Riviera
|
Jawa
|
-
|
Bambu
Wuluh; Bambu Tamiang
|
Schizotachyum
blunei Ness
|
Jawa,
Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
|
-
|
Bambu
Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula
|
Schizotachyum
brachycladum Kuez
|
Sumatera,
Jawa, Sulawesi, dan Maluku
|
-
|
Bambu buluh Bungkok
|
Schizotachyum
candatum Backer ex Heyne
|
Sumatera
|
-
|
Bambu
Toi
|
Schizotachyum
lima (Blanco) Merr
|
Jawa,
Sulawesi, Maluku, dan Irian
|
-
|
Bambu
Jalur
|
Schizotachyum
longispiculata Kurz
|
Sumatera,
Kalimantan, dan Jawa
|
-
|
Bambu
Jala; Cakeutreuk; Bambu Lampar
|
Schizotachyum
zollingeri Stend
|
Sumatera
dan Jawa
|
-
|
Bambu
Jepang
|
Thryrsostachys
siamensis Gamble
|
Jawa
|
Sumber: WIKIPEDIA
No comments:
Post a Comment